Ketika Merbabu Sudah Didaki

Selamat hari Minggu Sobat Spongebob!
Bagaimana Minggumu kali ini?
Admin bakal cerita pengalam pertama admin naik gunung nih. So, stay read this!

Here we go!
Tidak ada sedikitpun kepikiran oleh admin buat naik gunung. Apalagi setelah nonton film 5 cm. Kalau yang lain jadi pengen naik gunung, admin justru sebaliknya, ngeri naik gunung bro!. Jadi, abis nonton 5 cm admin ambil hikmahnya saja, muehehee. Salah satu yang admin ingat sehabis nonton 5 cm bahwa persahabatan itu memiliki kekuatan yang luar biasa.
Awal cerita admin mau-maunya naik gunung adalah ajakan dari teman admin, Rena, yang katanya anak gunung. Padahal, dia belum pernah naik gunung beneran, hahaha. Jadi, Rena adalah SPG yang ngajakin teman-teman buat naik gunung bareng teman-teman gunungnya anak-anak FISIP UNS. Sukses! Rena bisa menarik banyak simpatisan dan akhirnya sekitar 5 orang mampu dikelabuhi. Namun, pada akhirnya hanya Rena, admin, sama Andreas yang ikut naik gunung. Gagal!.
Okelah, tanpa bekal kehutanan apapun akhirnya admin mau saja naik gunung. Buru-burulah waktu itu pinjam carrier bag, sleeping bag, dan segala macam keperluan naik gunung lainnya.
Sabtu, 9 Maret 2013. Kita sudah gabung sama teman-teman dari FISIP yang bakal naik gunung. Step pertama kita menuju Selo, Salatiga, ke basecamp Gunung Merbabu. Senangnya ada diantara kami ada yang punya teman di sana. Di rumah teman kami itulah kami istirahat sebentar sambil menunggu hujan reda buat mulai naik. Rencana kita naik pukul 9 malam, akan tetapi akhirnya baru jam 10.30an malam kita baru mulai mendaki.
Dinginnya udara lereng Gunung Merbabu cukup membuat tubuh perlu diselimuti berlapis baju, jaket, sampai kaos kaki dan penutup kepala. Yang ada dipikiran admin saat itu "begini ya rasanya naik gunung? Luar biasa! Capek!". Kayaknya sudah lama banget jalan, tapi toh belum sampai-sampai juga. Padahal, leader sudah berkali-kali bilang "Ayo semangat!! Sebentar lagi! Lima belas menit lagi!". Nyatanya, belum sampai juga. Akhirnya setelah 5-6 jam jalan, sekitar pukul 4 pagi, sudah ada tanda-tanda "puncak" Merbabu. Leader memang sengaja mengajak kita buat ngecamp di Sabana I, karena pada pagi hari nanti  akan lebih bagus melihat sunrise dari Sabana I.
Apa daya, badan sudah benar-benar perlu dihibernasikan sepertinya. Pukul 4 waktu itu sunrise belum juga muncul dan mata admin sudah benar-benar tidak kuat. Akhirnya, tidur.Untunglah, saat sunrise mulai muncul teman-teman membangunkan admin. Katanya, percuma naik gunung kalau sampai tidak lihat sunrise dari gunung. Yayaya, oke toh akhirnya admin sempat ambil foto juga, hehehe. Subhanallah! Keren banget!
Pagi-hari yang dingin apalagi kalau bukan anget-anget buat teman pagi, dengan logistik yang ada kita membuat mie instan dan minum kopi panas waktu itu. Menikmati segarnya udara, hampir puncak, pegunungan. Benar-benar tidak menyangka, admin bakal mau jalan sejauh ini.
Sekitar pukul 9 pagi, tim sudah siap buat melanjutkan perjalanan menuju puncak Merbabu. Perjalanan menuju puncak sebenarnya Gunung Merbabu cukup melelahkan, kadang tiba-tiba matahari begitu terasa terik, selain itu trak menuju puncak juga cukup terjal. Alhasil sekitar pukul 11.30 kita sampai di puncak Gunung Merbabu. Sempat beberapa saat puncak tertutup kabut, sehingga kita susah untuk melihat pemandangan dari puncak gunung. Untungnya, kabut pergi dan kita bisa melihat indahnya pemandangan dari ketinggian 3.145 mdpl. Luar biasa!!
Pukul 01.00 siang kita memutuskan untuk kembali ke basecamp agar tidak terlalu petang saat pulang nanti. Sekitar pukul 02.30 kita sampai basecamp dan bergegas membereskan tenda dan sebagainya. Pukul 03.00 kita mulai turun dari gunung. Rencana kita akan memotong jalur agar lebih cepat dan langsung sampai ke rumah teman. Awalnya keputusan memtong jalur memang membuat kita lebih cepat untuk turun, kita memperkirakan akan sampai pukul 06.00 atau 07.00 malam. Jam menunjukkan pukul 05.30 da keadaan sudah mulai petang. Saat itu kita berada di lembah yang cukup curam. Pikir admin, sebentar lagi sampai. Tiba-tiba saat sudah mulai naik dari lembah, terdengar kabar dari depan kalau kita kehilangan trak. TERSESAT!. Padahal jalan kembali ke atas cukup menanjak dan saat itu sudah mulai gelap. Hingga berjam-jam kemudian kita bolak-balik dan menunggu leader mencari jalur. Sempat kita mau menghubungi basecamp,  nomor telepon mereka tidak dapat diakses. Padahal, persediaan logistik kita sudah dihabiskan sebelum turun. Semua anggota sudah terlihat sangat lelah. Bahkan, admin sudah mulai sempoyongan akibat pusing kedinginan. Yang dapat kita lakukan adalah menunggu leader mencari jalur atau membuka jalur baru. Berjam-jam sudah kita tersesat. Pukul 10 malam terdengar kabar leader sudah mendapat jalur baru untuk turun. Lega rasanya. Kita mulai lagi perjalanan. Jalur baru ini cukup terjal. Sampai akhirnya sekitar pukul 10.30 kita sudah sampai perkebunan penduduk dan tinggal menunggu untuk dijemput hingga sampai rumah timan kami.
Perjalanan yang luar biasa. Pengalaman yang luar biasa untuk seseorang yang baru naik gunung sekali, hehehe. Tersesat yang luar biasa juga tentunya. Admin sangat bersyukur bisa diberi kesempatan untuk mendaki Gunung Merbabu. Dari perjalanan itulah banyak hal yang dapat diambil hikmahnya. Antara lain, sekuat apapun kita, kita tidak boleh meninggalkan teman seperjuangan kita, semakin sadar bahwa kita sangat perlu menjaga bumi ini, dan masih banyak lagi terutama hal-hal yang tidak dapat diungkapkan dengan tulisan, ceileeee. Sampai ketemu dicerita lain. Keep strong and shinny!

















Comments